Transfer Factor Nutrisi Terbaik Untuk Terapi Hepatitis
Apakah Penyakit HEPATITIS itu?
1. Hepatitis A
Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian. Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Misalnya ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh kotoran manusia penderita.
Bagaimana Mengenali Gejala Hepatitis A? berikut ciri-ciri terinfeksi virus hepatitis:
• Pada minggu pertama penderita mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat.
• Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.
• Penyakit ini Biasa disebut sebagai penyakit kuning memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang penyakit Hepatitis A.
2. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia. Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati jika tidak ditangani secara baik dan cepat. Penyakit ini umunya menyerang usia produktif.
Proses penularan Hepatitis B yaitu :
• Melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis B.
• Penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan
• Hubungan seksual
• Transfusi darah
• Jarum suntik
• Penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama
Gejala Hepatitis B
• Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). B
• Bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.
3. Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (VHC).
Proses Penularan Penyakit Hepatitis C:
• Proses penularannya melalui kontak darah {transfusi, jarum suntik (terkontaminasi)
• Serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya.
• Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati.
• Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun.
Gejala Hepatitis C:
• Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya.
• Beberapa gejala yang samar diantaranya adalah: Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut "jaundice" (jarang terjadi).
• Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.
• Sumber www.infopenyakit.com
Transferfactor Sebagai Nutrisi Terbaik & Terlengkap Untuk Terapi Hepatitis
• Perawatan terbaik untuk penderita hepatitis adalah menguatkan sistem imun. Sistem imun telah diciptakan untuk menyembuhan tubuh sendiri dari berbagai penyakit seperti penyakit yang muncul karena serangan virus pada hati.
• Transfer factor plus dapat menguatkan sistem imun hingga 437 %, peningkatan kekuatan sistem yang sangat signifikan akan melawan virus hepatitis. Transfer factor trifactor formula dan transferfactor riovida dapat menguatkan sistem imun hingga 283%.
• Transferfactor merupakan protein kecil yang terdiri dari 44 rantai asam amino. Protein ini ini dibutuhkan oleh penderita hepatitis, terutama hepatitis A yang membutuhkan protein tinggi.
• Kandungan rantai asam amino yang tinggi akan mempercepat proses regenerasi sel-sel hati yang rusak karena terserang virus.
• Lakukan Pemeriksaan SGOT dan SGPT sebelum konsumsi
• Lakukan Pemeriksaan terhadap SGOT dan SGPT kembali setelah 15 hari atau satu bulan konsumsi. Bandingkan hasil pemeriksaan sebelum dan sesudahnya.
• Selain dari hasil pemeriksaan lab dan pemeriksaan dokter, efektifitas terapi juga bisa dilihat dari apa yang dirasakan oleh penderita sendiri. Keluhan-keluahan akan berkurang secara signiifkan dan tubuhnya akan terasa lebih segar dan berenergi, sehingga tidak menganggu aktivitas sehari-hari.
Berapa Banyak Jumlah Yang Harus diKonsumsi?
1. Untuk pencegahan dapat menggunakan dosis botol yaitu 3 x 1 sehari untuk transfer factor plus dan 2 x 1 transfer factor advance dan 1 sachet untuk transfer factor riovida.
2. Untuk Terapi dapat menggunakan 3x3 untuk transfer factor plus dan atau 3 x 2 untuk transfer factor advance. Lebih baik lagi jika dilengkapi dengan transfer factor riovida 1 sachet per hari.
Pengalaman Para Penderita Hepatitis / Lever
Penderita Hepatitis B setelah Mengkonsumsi Transfer Factor
Saya didiagnosa penderita Hepatitis , suatu penyakit hati. Karena menderita Hepatitis B, saya juga menderita migraine dan lambung (gastric), kulit saya pun berwarna kuning, saya selalu merasa lelah terus menerus dan tidak punya selera makan. Saya sudah mengunjungi beberapa klinik dan rumah sakit dan mengkonsumsi obat-obatan, akan tetapi semua yang saya lakukan tidak banyak membantu kesehatan saya.
Pada bulan May 2007, saya mengetahui tentang transfer factor. Saya pun mulai mengkonsumsi transfer factor advance dan transfer factor plus, 3 kapsul dua kali sehari. Dua minggu setelah mengkonsumsi transfer factor, kesehatan saya mulai membaik. Saya tidak lagi menderita migrain dan lambung (gastric). Warna kulit saya mulai kembali normal dan selera makan saya pun mulai membaik. Kemudian, hasil test darah saya menunjukkan index ART saya turun dari 2.000 menjadi 300.
Sekarang saya sudah jauh lebih sehat. Saya akan menyarankan orang-orang yang memiliki tantangan kesehatan yang sama untuk mengkonsumsi transfer factor, karena produk ini terbukti efektif untuk mengobati penyakit saya. Norijal bin Mohd Sarhan, 35 years old, Male, Banting, Selangor, Malaysia.
Sumber 4life testimonies
Penderita Hepatitis B setelah Konsumsi Transfer Factor
Saya seorang mahasiswa yang baru berusia 20 tahun. Saya mengidap Hepatitis B sudah 4 tahun dan saya coba menghindari penggunaan obat kimia. Setelah browsing di Internet saya menemukan transfer factor. Setiap hari saya konsumsi 6 kapsul dan saya tidak mudah lelah, sehigga saya bisa menjalani kuliah dengan baik. Setelah tiga bulan konsumsi saya periksa lagi dan dari hasil pemeriksaan lab tinggal 10%. Saya terus konsumsi transfer factor sampai sembuh dan setelah sembuh saya tetap konsumsi 2 kapsul per hari untuk pencegahan. (Dian-Bandung)
Penderita Hepatitis C setelah Mengkonsumsi Transfer Factor
Simon menderita hepatitis C dan mulai mengkonsumsi transfer factor pada bulan april. Dia secara berkala melakukan tes dirumah sakit sebelum mengkonsumsi transfer factor. Pada bulan agustus, dia melakukan test VA dirumah sakit dan BP (indicator penyakit hati) nya pun normal dan angka livernya turun menjadi 60. Dokter yang merawatnya heran dan bertanya apa yang sudah ia lakukan. Simon bilang hanya satu hal yang ia lakukan berbeda dari biasanya yaitu mengkonsumsi transfer factor.