Wednesday, July 11, 2012

Penyakit Osteoarthritis

Apakah Penyakit Rematik & Osteoarthritis? 

Rematik atau yang biasa disebut arthritis adalah penyakit yang menyerang persendian dan struktur disekitarnya. Rematik dapat menyerang bagian kepala sampai dengan bagian ujungkaki. Rematik jenis peradangan yang disebabkan asam urat dan osteoarthritis yang disebabkan oleh pengapuran. 

Osteoarthritis yang dikenal juga dengan radang sendi keausan atau penyakit degeneratif sendi merupakan kerusakan progresif dari alat penahan goncangan alami persendian. Hal ini bisa memicu rasa tidak nyaman di persendian yang terganggu, misalnya rasa sakit saat Anda membengkokkan pinggul atau lutut. Sebagian besar orang berusia di atas 60 menderita Osteoarthritis dengan keparahan beragam. Tapi, gangguan ini juga bisa menyerang orang-orang berusia 20-an dan 30-an. 

Penyakit rematik maupun penyakit osteoarthritis adalah penyakit autoimun. Sel-sel imun yang seharusnya melindungi sel-sel baik dari serangan sel-sel jahat malah berperilaku sebaliknya. Sel-sel imun berperilaku hiperaktif dan menyerang sel-sel yang sehat. 

Bagaimana Gejala rematik? 

• Suhu tubuh meningkat (Demam) 
• Pembengkakan
• Suhu tubuh meningkat (Demam) 
• Pegal-Pegal
• Peradangan pada sendi (merah, terasa panas dan umumnya sulit digerakkan) 
• Rasa sakit dipersendian 

Bagaimana Gejala Osteoarthritis?

• Gejala osteoarthritis cenderung berkembang secara perlahan. Anda kemungkinan akan menyadari rasa sakit atau nyeri saat menggerakkan persendian tertentu atau saat Anda sudah tidak aktif untuk jangka waktu lama. Persendian yang terserang kemungkinan kaku atau berderit. Pada umumnya, Osteoarthritis akan memicu kaku di pagi hari dan akan menghilang dalam 30 menit. Saat Osteoarthritis menyerang tangan, beberapa orang mengalami pembesaran tulang di jari. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit. Namun ada juga yang tidak terasa sakit. 
Pengobatan & Pencegahan Rematik atau Arthritis dan osteoarthritis dengan Transfer Factor

Penyakit rematik atau arthritis adalah penyakit autoimun, dapat diobati dengan transfer factor advance dan transfer factor riovida. Penderita dapat menggunakan salah satu produk saja atau kombinasi keduanya. Semakin parah tingkat penyakit, semakin banyak yang dibutuhkan. 
  
Kenapa Transfer Factor Sangat Baik Bagi Penderita Rematik? 

• Bebas Zat Kimia, Alami, Tanpa Efek Samping sehingga aman dikonsumsi jangka panjang.
• Satu-satunya produk didunia saat ini yang bisa mendidik dan menenangkan sel imun bagi penderita penyakit-penyakit autoimun. Sel-sel imun akan dididik untuk menyerang sel-sel baik dan menjaganya dilevel normal atau keadaan seimbang.
• Transfer Factor mampu meningkatkan aktifitas Sel Natural Killer & daya tahan tubuh hingga 283 % 
• Transfer factor membantu sel-sel imun untuk mengenal musuh (virus, bakteri, parasit, jamur, sel kanker dll) lebih cepat 
• Transfer factor akan merangsang sel-sel imun untuk menyerang musuh serta menginat bentuk-bentuk mereka. 
• Transfer factor dapat membantu menyeimbangkan sistem imun anda sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh tubuh anda. Hal ini sangat penting untuk mengatasi masalah-masalah penyakit autoimun
Berapa Banyak Jumlah Yang Harus Dikonsumsi? 
• Untuk Pencegahan dapat menggunakan dosis botol saja yaitu 2x1 per hari
• Untuk pengobatan dapat menggunakan 2x,3x atau lebih dari dosis botol 

Pengalaman Para Penderita Rematik Yang Menggunakan Transfer Factor 

Pengobatan Artritis atau Rematik pada Orang Tua 

Umur saya 54 tahun. Saya seorang petani dan menyukai kegiatan diluar ruangan. Tahun lalu lutut saya mulai terasa kaku dan kaki saya bengkak. Rasanya sakit sekali, suatu hari saya bahkan tidak bisa bangun dari tempat tidur dan tidak bisa ganti baju sendiri. Kemudian saya lihat Noel Maxwell dan dia menyarankan saya untuk minum transfer factor. Dalam dua minggu saya sudah kembali ke ladang dan tidak lagi merasakan nyeri Ian Cox, NZ. 

Setiap pagi saya selalu kesulitan untuk bangun dari tempat tidur saya karena rematik yang saya derita, rasanya nyeri sekali pada pagi hari. Setiap hari saya harus konsumsi obat untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut. Setelah mendapatkan informasi lewat internet, saya coba konsumsi transfer factor advance. Perlahan-lahan rasa nyeri hilang dan saya pun tidak lagi kesulitan untuk bangun di bagi hari. Selain itu saya juga tidak lagi konsumsi obat-obatan penghiang rasa nyeri. Ibu Ana (43 tahun) -Jakarta.
   
Saya seorang pria yang seringkali tidak percaya diri karena tidak bisa berjalan sempurna karena rematik dipersendian yang saya derita. Saya selalu mengkonsumsi obat kimia untuk menghilangkan rasa nyeri, karena terlalu lama dan terlalu sering mengkonsumsi obat-obat ini membuat saya khawatir akan efeksampingnya bagi tubuh saya yang lain. Kemudian saya dapat informasi dari teman tentang tranfer factor yang bisa mengobati penyakit autoimun dan saya ingat bahwa menurut dokter bahwa penyakit saya adalah penyakit autoimun. Saya mencoba tranfer factor dan sekarang saya bersyukur rasa nyeri dipersendian saya hilang dan saya tidak lagi konsumsi obat-obat penghilang rasa nyeri. Didi (27 tahun) - Bandung 
   
Saya merasa kasihan setiap kali harus memberi putri saya yang masih berusia 10 tahun steroid karena rematik yang dideritanya. Saya sudah berkeliling mengunjungi beberapa klinik untuk menemukan terapi dan obat untuk putri saya, akan tetapi hasilnya tidak ada yang memuaskan saya. Tetap saja setiap hari saya harus memberinya steroid dan saya khawatir akan efeksamping dari konsumsi jangka panjang obat ini. Ketika saya menemukan artikel tentang transfer factor, saya tidak langsung menggunakannya. Saya pelajari terlebih dahulu dan setelah berfikir panjang, saya beri anak saya transfer factor. Dan hasilnya luar biasa, anak saya terlihat jauh lebih sehat dari sebelumnya dan perlahan lahan nyerinya berkurang. Saya pun tak lagi memberinya steroid, saya sangat bersyukur menemukan transfer factor untuk buah hati saya. (Sania-35 tahun) - Jakarta 

Gadis Kecil Penderita Rematik 

Seorang gadis kecil bernama jessia berusia 8 tahun, telah didiagnosa menderita rematik atau lebih tepatnya Juvenile Rheumatoid Arthritis pada usia 4 tahun. Jessica mendatangi kami dengan sakit ditulang dan persendian terutama pergelangan kaki serta mengalami pembengkakan persendian. 

Dia dikirim ke ahli rematologi karena diduga menderita rematik yang parah. Ahli rematologi mengkonfirmasi hasil diagnosa dan dia pun mulai menjadi banyak terapi dan mengkonsumi banyak obat seperti Naproxyn, Indocin, and Methotrexate. Setelah menjalani terapi dan minum obat, dia mengalami sedikit kemajuan. Akan tetapi ia tetap tidak bisa bermain dan aktif seperti anak-anak lain seusianya 

Kemudian kami memperkenalkan konsep transfer factor kepada ibunya. Setelah mempelajarinya, sang ibu memutuskan untuk mencobanya. Dalam waktu 4 minggu, dia menunjukkan kemajuan yang pesat. Setelah 8 minggu dia tidak lagi merasakan sakit dipersendian dan mengalami pembengkakan persendian. Setelah 9 bulan dia sudah bisa berdansa tanpa merasa sakit. Diapun tidak lagi mengalami infeksi dan mengkonsumsi antibiotik setelah mengkonsumsi Transfer factor . David Markowitz MD, Me. Sumber http://transferfactortestimonies.blogspot.com